PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PENGAJARAN
PENDIDIKAN IPS
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
(Penelitian Tindakan Kelas)
Wawat Suryati
Dosen PNS-Dpk Kopertis Wilayah II STKIP PGRI Bandar Lampung
Abstract: This research was meant to describe better learning process of social
science at the Junior high School. This research uses aclassroom action
approach. A cycle with four activities : planning, applyng, observing and
reflecting was conducted to find answers to the ploblem of why teacher did not
use teaching aid optimally. The finding of this research also show that using
slides in the teaching can make learning more effectively.
PENDAHULUAN
Memperhatikan
tujuan pembelajaran dan materi pokok pendidikan IPS di SMP seyogianya
penyelenggaraan pembelajaran pendidikan IPS mampu mempersiapkan, membina dan
membentuk kemampuan peserta didik yang menguasai pengetahuan, sikap, nilai dan
kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat (Hamid Hasan,
1996). Tercapainya tujuan pendidikan IPS seperti di atas, harus didukung oleh
iklim pembelajaran yang kondusif, iklim
pembelajaran yang dikembangkan oleh guru-guru mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar siswa.
Dalam
menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga mampu meningkatkan proses
belajar – mengajar yang baik, sebaiknya untuk tingkat SMP dipergunakan media
pengajaran secara tepatguna . Media pengajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan aspirasi dari guru kepada peserta didik, sehingga
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa
sehingga terjadi proses belajar-mengajar.
Pada pembelajaran pendidikan IPS,media pengajaran
memegang peranan sebagai alat yang dapat mendorong belajar lebih efektif.
Oleh karena itu, guru tidak cukup
memiliki pengetahuan media pengajaran saja, akan tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media
pengajaran dengan baik (Oemar Hamalik, 1994).
Fungsi media pengajaran pada dasarnya adalah
menumbuhkan motivasi siswa agar dapat mengingat pelajaran dengan mudah,
menyediakan stimulus belajar. Siswa menjadi aktif dalam merespon, memberi umpan
balik dengan cepat, mendorong peserta didik untuk melaksanakan kegiatan dengan
cepat dan tepat dan menggalakkan latihan yang serasi.
Peran lain dari media pengajaran yang dikemukakan
Kasasih(1996) adalah mampu menjadi jelmaan, mewakili, mewadahi isi peran
pelajaran. Media pengajaran merupakan kemasan bahan materi pelajaran hasil
manipulasi profesional edukatif guru. Bahan ajar
Keilmuan, teori, dalil, dan aturan hukum seperti
apa adanya naratif, statis abstrak, normatif. Oleh karenanya
diubah/dimanipulasi menjadi media pengajaran yang memuat isi pesan tadi. Media
gambar lingkungan sekitar termasuk media sederhana yang dapat digunakan di SMP
sebab gambar lingkungan itu (1) disukai siswa, (2) murah harganya, (3) tidak
sulit mencarinya(Sri Rejeki, 1985).
Penggunaan media gambar lingkungan afektif apabila
media gambar disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, baik dalam hal besarnya
gambar, detail, warna, dan latar belakang yang perlu untuk menafsirkan. Media
gambar lingkungan dapat dijadikan alat untuk pengalaman kreatif untuk
memperkaya fakta dan memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi, dapat juga
menjadi efektif apabila terlalu sering digunakan dalam waktu tertentu dan
dihubungkan dengan masalah yang luas. Gambar-gambar lingkungan dapat digunakan
untuk suatu maksud dalam hubungan dengan suatu pelajaran, memberikan pengalaman
dasar dalam bahasa, ilustrasi dan memperjelas konsep-konsep.
Penelitian ini merupakan tindakan kelas yang
difokuskan pada persoalan-persoalan bagaimana penggunaan media pengajaran
lingkungan sekitar dalam pembelajaran pendidikan IPS. Pokok bahasan lingkungan
sekitar sub pokok bahasan lingkungan keluarga dan lingkungan rumah di kelas VII
SMP Negeri 25 Gotong Royong Kecamatan Tanjung Karang Pusat.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk
peningkatan atau perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran yang seharusnya
dilakukan oleh guru/peneliti di kelas. Suyanto (1997) menegaskan bahwa dasar
utamanya bagi pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah untuk
perbaikan-perbaikan, disini terkait dan memiliki konteks dengan proses
pembelajaran, dala tindakan ini adalah pembelajaran pendidikan IPS di SMP.
METODE
Penelitian ini berusaha mengkaji serta merefleksi
secara kritis dan kolaboratif suatu implementasi pembelajaran, khususnya,
terhadap kinerja guru dalam menciptakan interaksinya dengan peserta didik
melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar pembelajaran IPS.
Berdasarkan paradigma tersebut, metode yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas, dengan mengembangkan model Elliot
(1991) yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan ini dilaksanakan di
SMPN 25 Gotong Royong Kecamatan Tanjung Karang
Pusat tahun pelajaran 2007/2008, dengan populasi 20 siswa dan satu orang
guru .Metode yang digunakan adalah tindakan kelas.
Dalam penelitian ini pengumpulan data mengenai
pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen, yaitu (1)
lembar observasi untuk mengamati seluruh proses pelaksanaan tindakan, (2)
pedoman wawancara digunakan untuk mengkaji pola-pola interaksi guru siswa
selama tindakan berlangsung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan temuan-temuan hasil analisis data
mengenai data pada setiap tindakan, diperoleh adanya perubahan-perubahan yang
mengarah pada suatu perbaikan tindakan. Dengan adanya upaya untuk meningkatkan
kemandirian profesional guru dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar, ditemukan hal-hal sebagai berikut:
1. Pemanfaatan lingkungan sekitar dalam
pembelajaran pendidikan IPS dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
diselenggarakan guru-guru menjadi lebih bermakna.
2. Pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan
sekitar dapat mengurangi kebiasaan guru dalam mengembangkan perannya sebagai
pusat informasi karena guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator dalam
menggunakan sumber-sumber belajar yang ada di sekitar peserta didik.
3. Penggunaan media pengajaran berupa
lingkungan sekitar dalam pembelajaran dapat meningkatkan perolehan hasil
observasi yang ditampilkan siswa, unjuk kerja dalam kegiatan observasi maupun
dalam diskusi selama proses pembelajaran.
4.
Pembelajaran
dengan menggunakan media lingkungan sekitar dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini
:
Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Siswa, Sub Pokok
Bahasan Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Rumah.
No
|
Nama
|
Orientasi
|
Tindakan
|
|||
1
|
2
|
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Aria Rizki P
|
7
|
7
|
7
|
8
|
9
|
2
|
Devi Trinawati
|
6
|
5
|
6
|
6
|
6
|
3
|
Anggi Pratama
|
5
|
5
|
6
|
6
|
7
|
4
|
Dena Tiara M
|
6
|
7
|
7
|
7
|
8
|
5
|
Bunga N. Tantri
|
7
|
5
|
5
|
6
|
6
|
6
|
Ahlit Karom
|
7
|
6
|
7
|
7
|
8
|
7
|
M.Nabil S
|
5
|
6
|
6
|
6
|
7
|
8
|
Dimas Khairul
|
6
|
7
|
8
|
8
|
8
|
9
|
A. Zikrillah.F
|
7
|
7
|
7
|
8
|
9
|
10
|
Indra Prasetio
|
7
|
7
|
7
|
8
|
9
|
11
|
Dita Aulia
|
7
|
7
|
8
|
9
|
9
|
12
|
D.Aditya. B
|
7
|
5
|
6
|
7
|
7
|
13
|
Ahda Lubada
|
5
|
5
|
6
|
7
|
7
|
14
|
M.Kevin F
|
7
|
7
|
8
|
8
|
9
|
15
|
Dwi Arianti
|
5
|
6
|
7
|
8
|
8
|
16
|
Kanty Puspita
|
6
|
6
|
7
|
7
|
7
|
17
|
Annisa Sabrina
|
5
|
6
|
6
|
7
|
8
|
18
|
Ayu Aprilia
|
5
|
6
|
7
|
7
|
7
|
19
|
Kartika Raihana
|
6
|
6
|
8
|
7
|
9
|
20
|
Assyifa Vidia
|
6
|
7
|
7
|
9
|
8
|
Jumlah
|
122
|
124
|
136
|
146
|
156
|
|
Rata-Rata
|
6,11
|
6,12
|
6,79
|
7,32
|
7,80
|
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat peningkatan
hasil tindakan. Saat orientasi (pra tindakan) pertama nilai rata-rata 6,11 pra
tindakan ke dua nilai rata-rata 6,12 baru sedikit mengalami peningkatan, yaitu
0,01. Dari pra tindakan kedua (6,12) ke tindakan pertama (6,79) mengalami
peningkatan 0,67. Pada tindakan pertama nilai rata-rata 6,79, tindakan kedua
nilai rata-rata 7,32 meningkat 0,53 dan tindakan ketiga nilai rata-rata 7,80
dari tindakan kedua ke tindakan ketiga mengalami peningkatan 0,48. Secara
keseluruhan, dari pra tindakan sampai dengan pertama hingga berakhirnya
kegiatan mengalami peningkatan yang cukup baik.
Pembahasan
Sebagaimana temuan awal, bahwa permasalahan pokok
penelitian ini bersumber dari adanya masalah yang dihadapi oleh guru kelas VII
SMP Negeri 25 Gotong Royong. Guru menyadari adanya kesulitan dalam pembelajaran
IPS khususnya, dengan penggunaan lingkungan sekitar peserta didik. Berdasarkan
masalah tersebut setelah dilakukan penelitian tindakan kelas pada akhirnya
setelah peneliti menafsirkan temuan-temuan dari setiap tindakan-tindakan yang
dilakukan secara kolaboratif, reflektif, tampaknya guru dapat mengatasi masalah
tersebut dengan baik.
Dengan menggunakan media pengajaran secara tepat
dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media
pengajaran berguna untuk (1) menimbulkan kegairahan belajar, (2) memungkinkan
interaksi langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, (3) dan
memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan minatnya.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan
media lingkungan sekitar yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran serta
penggunaan strategi pengajaran yang mengarah pada cara belajar siswa aktif
melalui metode bervariasi telah meningkatkan kualitas pembelajaran yang
diselenggarakan guru.
Hasil penelitian ini juga selaras dengan kajian
teoritis mengenai penggunaan media lingkungan sekitar yang dikemukakan
sebelumnya, bahwa siswa masuk ke sekolah sudah membawa pengalaman
sendiri-sendiri, bahkan mereka sendiri sering melakukannya. Jadi, penggunaan
media pengajaran lingkungan sekitar dalam pembelajaran pendidikan IPS akan
lebih memudahkan bagi guru, karena pada dasarnya pengalaman anak dengan
lingkungan terjadi setiap saat.
Jadi, bila mengingatkan hasil belajar yang
dimiliki siswa bukan hanya sekedar pengetahuan, tetapi juga kemampuan dalam
menganalisis dan sistematis, pola pembelajaran yang dikembangkan guru paling
tidak dengan menggunakan media pengajaran lingkungan sekitar yang digunakan
secara terpadu. Bagi seorang guru tinggal menyesuaikan pola pembelajaran yang
akan dikembangkan dengan tujuan yang diharapkan dicapai oleh siswa.
Kerangka teoritis ini tepat sekali dalam mendasari
pelaksanaan penelitian dalam pengembangan pengajaran pendidikan IPS dengan
menggunakan lingkungan sekitar. Melalui penggunaan lingkungan sekitar, anak
didik mendapatkan pengalaman langsung tentang materi pelajaran. Dengan demikian
pengajaran yang dilaksanakan guru menjadi fungsional dan pragmatis bagi siswa,
sedangkan perolehan hasil belajarnya bukan hanya sekedar pengetahuan atau
pemahaman tetapi sudah mengarah pada evaluasi.
Hasil penelitian tentang kemampuan guru menunjukan
guru memiliki peran yang sangat strategis dalam mengembangkan kualitas
pembelajaran yang diselenggarakannya. Untuk mampu berbuat seorang guru
hendaknya memiliki kemampuan akademik dan profesional yang memadai dalam materi
IPS serta kemampuan profesional dalam menyelenggarakan pembelajaran dengan
menggunakan berbagai metode dan media pengajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan temuan –temuan hasil penelitian yang
dilakukan secara kolaboratif, reflektif, pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: (1) Kesulitan guru adalah bagaimana mengadakan dan cara
menggunakan media lingkungan sekitar. Yang menjadi alasan utamanya adalah waktu
jam pelajaran yang sangat terbatas, dan kurangnya dana yang tersedia, (2) jika
guru dapat memanfaatkan media pengajaran yang ada di lingkungan sekitar dengan
tepat kegiatan pembelajaran akan lebih bermanfaat, (3) Penggunaan media
pengajaran tepat guna dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas
disarankan sebagai berikut (1) Guru, diharapkan dapat mengadakan dan
menggunakan media pengajaran yang ada pada lingkungan sekitar berupa gambar
maupun secara langsung dengan tepat.(2) Kepala Sekolah diharapkan untuk
memotivasi guru dengan menggunakan media yang ada di lingkungan sekitar karena
media tersebut tidak terlalu mahal harganya dan mudah penggunaannya.(3) Pihak
yang terkait (Depdiknas Cabdin Kecamatan], agar memberikan sejenis pelatihan
cara mengadakan dan penggunaan media yang ada di lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud
1994. Kurikulum Pendidikan menengah 1994, Jakarta Depdikbud
Djahiri A.
Kosasih. 1996. Buku Pedoman Guru Pengajaran IPS SMP. Jakarta Depdikbud
Hasan,
Said Hamid. 1996. Pendidikan
Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial. Buku I dan II Bandung Jurusan Pend.Sejarah FPIPS IKIP Bandung.
Hamalik
Oemar.1994. Metedologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung Almuni.
Hopkins,David 1993.A. Teacher’s Guide to Classroom
Research.Buckingham Philadelphia. Open
University Press.
Sri rejeki
1995. Studi Tentang Pengajaran dengan Menggunakan Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar dan Pengajaran Tradisional. Tesis PPS IKIP Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar