Kamis, 07 Februari 2013

CARA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI


CARA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI

Aty Nurdiana*)
Dosen PNS-Dpk Kopwil II STKIP PGRI Bandar Lampung

Abstrak: Belajar di Perguruan Tinggi bukanlah hal yang mudah, bahkan dapat dikatakan berat. Karena itu seorang mahasiswa dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia kuliah. Beberapa tuntutan yang harus dipenuhi agar mahasiswa dapat berhasil dalam mengikuti perkuliahan adalah: mahasiswa harus memiliki sikap rohani, minat, cita-cita, rasa percaya diri, kebebasan jiwa dan harus disiplin dalam melakukan semua tugas dan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa. Selain tuntutan tersebut syarat yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa agar dapat belajar dengan baik adalah: syarat lingkungan rumah dan lingkungan perguruan tinggi yang baik, harus memiliki fisik dan mental yang baik pula.
Kata kunci: Belajar, Perguruan Tinggi.


A. Pendahuluan

Menjadi seorang mahasiswa pada salah satu Perguruan Tinggi favorit adalah salah satu  yang dicita-citakan oleh para lulusan SMA/ se-derajat. Mereka berusaha semaksimal mungkin supaya bisa diterima di Perguruan Tinggi favoritnya. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan mengikuti bimbingan belajar-bimbingan belajar yang ada di kota mereka.

Tetapi bagaimana setelah mereka diterima di Perguruan Tinggi impian mereka? Sebagai seorang mahasiswa baru, dengan bangga dan semangat yang tinggi mereka melangkahkan kaki menuju kampus tercinta dengan harapan mereka dapat menyelesaikan kuliah/studi dengan cepat dan cita-citanya menjadi seorang sarjana tercapai. Apa yang terjadi setelah beberapa minggu mereka mengikuti perkuliahan? Mereka baru merasakan ternyata belajar di Perguruan Tinggi tidaklah semudah yang mereka bayangkan, banyak yang mengalami kegagalan dan merasa frustasi, bahkan ada yang putus di tengah jalan (gagal) karena merasa tidak sanggup untuk melanjutkan dan mengikuti perkuliahan.

Apakah yang menyebabkan mereka mengalami kegagalan? Jika ingin dikaji lebih lanjut banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan para mahasiswa gagal dalam mengikuti perkuliahan. Disini tidak akan dibahas penyebab kegagalan tersebut, tetapi berikut ini adalah beberapa petunjuk yang dapat dipakai oleh para mahasiswa untuk mengurangi kegagalan dalam mengikuti perkuliahan.



B. Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Perguruan Tinggi

Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai cara belajar di Perguruan Tinggi, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Perguruan Tinggi.

Sistem Penyelenggaraan Pendidikan yang digunakan di Perguruan Tinggi adalah “Sistem Kredit”, yang dimaksud disini adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan di mana beban studi mahasiswa, beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan lembaga pendidikan dinyatakan dalam kredit.

Untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa di Perguruan Tinggi digunakan sistem S.K.S (Satuan Kredit Semester). S.K.S  adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu pogram tertentu, besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi Perguruan Tinggi, serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi tenaga-tenaga pengajar (dosen). Satu semester di Perguruan Tinggi setara dengan 18-19 minggu kerja (termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester).

Apa tujuan Pemerintah menerapkan sistem S.K.S di Perguruan Tinggi? Tujuan umum penerapan Sistem S.K.S di Perguruan Tinggi untuk lebih memenuhi tuntutan pembangunan, karena di dalamnya dimungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel, sehingga memberi kemungkinan lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju suatu macam jenjang profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan.

Sedangkan tujuan khusus dari penerapan Sistem S.K.S di Perguruan Tinggi adalah
1)      Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar untuk dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
2)      Untuk memberi kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil matakuliah-matakuliah yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.
3)      Untuk memberi kemungkinan agar sistem pendidikan dengan input dan output jamak dapat dilaksanakan.
4)      Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu kewaktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.
5)      Untuk memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
6)      Untuk memungkinkan transfer (pengalihan) kredit antar jurusan, antar bagian, atau antar fakultas dalam suatu Perguruan Tinggi.
7)      Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi yang satu ke perguruan tinggi yang lain atau dari satu bagian ke bagian lain dalam Perguruan Tinggi tertentu.
Dengan demikian sistem S.K.S memberikan peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para mahasiswa untuk mengerahkan semua kemampuan yang dimilikinya dalam meraih cita-cita. Semua itu akan dapat tercapai apabila para mahasiswa mau belajar dan bekerja keras.

C. Tuntutan Belajar di Perguruan Tinggi

Belajar di Perguruan Tinggi bukanlah hal yang mudah, bahkan bisa dikatakan berat/ susah. Para mahasiswa harus mengikuti perkuliahan dengan tertib, harus rajin membaca literatur-literatur yang mungkin lebih banyak berbahasa asing, harus memahami berbagai macam teori, melakukan penelitian, mengerjakan tugas-tugas dan sebagainya.

Bagi para mahasiswa baru yang kurang siap, tentunya hal tersebut akan menjadi beban yang sangat berat. Karena di Perguruan Tinggi tanggung jawab belajar hampir sepenuhnya dipercayakan kepada para mahasiswa, dosen hanya memberikan dasar-dasar pengetahuan saja, selebihnya mahasiswa diharuskan mencari/ membaca sendiri. Karena itu dalam diri mahasiswa dituntut untuk mempunyai sikap tertentu dalam belajar. Sikap yang paling utama harus dimiliki oleh para mahasiswa adalah sikap rohani. Dengan adanya sikap rohani ini diharapkan mahasiswa akan mempunyai mental yang kuat, sehingga apabila suatu saat dalam mengikuti perkuliahan mereka menemui masalah atau hambatan, mereka tidak akan mudah putus asa dan tidak cepat merasa frustasi.

Agar para mahasiswa mempunyai sikap rohani (kekuatan mental), mereka harus mempunyai cita-cita, minat terhadap matakuliah yang diikuti, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan memiliki kebebasan jiwa. Setiap mahasiswa yang belajar di Perguruan Tinggi harus didukung oleh suatu cita-cita tertentu, sehingga ia tahu tujuan yang harus dicapai dan tahu untuk apa ia belajar. Jika seorang mahasiswa ketika masuk ke Perguruan Tinggi tidak mempunyai cita-cita, maka ketika ia mengalami kesulitan semangat belajarnya akan segera hilang, sehingga ia bisa gagal.

Selain cita-cita, minat terhadap matakuliah juga merupakan hal yang sangat penting sebagai pendorong semangat belajar. Jika seorang mahasiswa mempunyai minat terhadap setiap matakuliah yang diikuti, maka ia akan merasa senang dalam mengikuti perkuliahan sehingga ia dapat berkonsentrasi, hal ini dapat memperkecil kegagalan.

Faktor yang juga penting harus dimiliki mahasiswa adalah rasa percaya diri. Jika mahasiswa tidak mempunyai rasa percaya diri, ia akan selalu merasa lebih rendah dari teman-temannya dan ia akan merasa rendah diri. Karena itu mahasiswa dituntut untuk mempunyai rasa percaya diri bahwa ia tidak berbeda dengan teman-temannya yang lain.

Karena mahasiswa adalah manusia dewasa, selain mereka mempunyai masalah studi, mereka juga mempunyai masalah-masalah pribadi yang perlu dipecahkannya. Seperti masalah keuangan, pacar, hubungan dengan orang lain dan sebagainya, maka seorang mahasiswa juga dituntut untuk memiliki keuletan baik jasmani maupun rohani. Faktor lain selain faktor-faktor di atas yang harus dimiliki seorang mahasiswa adalah kebebasan jiwa. Kebebasan jiwa ini akan memungkinkan seorang mahasiswa terbebas dari pengaruh sentimen dan emosi, dan ia akan memiliki sikap ilmiah dan dapat berpikir kritis.

D. Syarat-syarat Belajar di Perguruan Tinggi

Sebagai seorang mahasiswa, selain mereka harus memiliki sikap-sikap yang telah dijelaskan, mereka juga harus tahu bagaimana mempersiapkan diri untuk belajar. Karena itu mahasiswa harus tahu syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat berhasil belajar di Perguruan Tinggi, syarat-syarat tersebut adalah  sebagai berikut:

1. Syarat Lingkungan
a. Lingkungan Rumah
Tempat tinggal harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, tenang dan memiliki penerangan yang cukup. Yang dimaksud memenuhi syarat-syarat kesehatan ialah udara di sekitar rumah tidak lembab dan kotor, lalu udara bersih dapat masuk ke dalam kamar tempat belajar. Agar dapat belajar dan beristirahat tanpa terganggu, maka diperlukan pula ketenangan. Sedangkan penerangan yang cukup dimaksudkan agar dalam belajar, mata tidak cepat menjadi lelah atau rusak.

b. Lingkungan Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi yang baik, memiliki berbagai fasilitas belajar yang dapat dipergunakan oleh para mahasiswa. Manfaatkanlah fasilitas-fasilitas ini dengan sebaik-baiknya, misalnya perpustakaan, laboratorium, ruang-ruang belajar, perkumpulan-perkumpulan ilmiah dan sebagainya. Alangkah sayangnya apabila fasilitas-fasilitas ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal.

2. Syarat Fisik
Yang dimaksud di sini ialah fisik yang ada kaitannya dengan kesehatan, kesegaran jasmani dan keadaan fisik seseorang. Baik tidaknya hasil belajar keadaan fisik mahasiswa juga ikut menentukan. Agar dapat belajar dengan baik, seorang mahasiswa harus memiliki jasmani yang sehat. Badan yang lemah dan sakit-sakitan akan merupakan penghalang yang besar dalam belajar, walaupun memiliki kecerdasan yang baik. Oleh karena itu menjaga kesehatan adalah suatu usaha yang mutlak diperlukan agar dapat berhasil dalam belajar. Yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan adalah menjaga agar gizi tetap baik, lekas-lekas berobat apabila sakit, berolahraga dan beristirahat/ tidur secukupnya. Menjadi mahasiswa bukan berarti siang malam harus membaca buku, tetapi pada waktu-waktu tertentu diperlukan juga rekreasi dan bergembira ria agar badan dan pikiran tetap segar.

3. Syarat-syarat Mental
a. Hidup Teratur
Seorang mahasiswa yang ingin sukses harus berusaha hidup dan bekerja secara teratur. Membaca buku pelajaran secara teratur, mengikuti kuliah secara teratur, membuat catatan yang teratur. Oleh karena itu pembagian waktu belajar dan beristirahat sangat penting sekali.

Banyak mahasiswa yang mengeluh karena kekurangan waktu untuk belajar dan menyiapkan tugas-tugasnya. Sebenarnya mereka bukanlah kekurangan waktu melainkan tidak dapat membagi waktu atau menyia-nyiakan waktu yang tersedia. Mereka biasanya baru belajar apabila akan menghadapi ujian. Untuk itu perlu dibuat jadwal kegiatan tiap-tiap hari selama seminggu. Jadwal ini perlu dicoba untuk beberapa minggu, sampai tersusun jadwal yang realistis.

b. Mampu Mendisiplinkan Diri

Belajar dan bekerja secara teratur hanya dapat dicapai apabila kita mampu mendisiplinkan diri. Jadwal belajar yangh sudah dibuat hanya ada artinya apabila mahasiswa mampu disiplin dalam melaksanakan jadwal yang sudah dibuat tersebut. Disiplin dalam belajar sangat diperlukan, apabila mahasiswa mampu mendisiplinkan diri maka ia akan dapat hidup teratur dan mengerjakan semua tugas tepat pada waktunya. Sehingga ia tidak akan mengalami kesulitan apabila menghadapi pelajaran dan menghadapi ujian-ujian.

E. Teknik Belajar di Perguruan Tinggi

1. Bagaimana Cara Mengikuti Kuliah?
Mengikuti kuliah tidak berarti hanya mendengarkan dan mencatat perkuliahan seorang dosen sewaktu dia memberi ceramah saja. Di samping mencatat, mahasiswa juga harus mendengarkan kuliah dengan sikap yang kritis. Tidak semua yang dikatakan atau dijelaskan oleh dosen dicatat, mahasiswa harus mampu memilih mana yang perlu dicatat dan mana yang tidak perlu, serta bagian mana yang perlu ditanyakan. Dalam mencatat mahasiswa harus selektif.

2. Bagaimana Cara Membaca Buku?
Belajar di Perguruan Tinggi selain mengikuti kuliah juga harus banyak membaca buku. Membaca sekedar membaca adalah mudah, tetapi membaca untuk belajar perlu dipelajari dengan baik. Yang perlu diusahakan oleh mahasiswa baru : memaksa diri sendiri untuk suka membaca, karena dengan senang membaca ia akan memperoleh pengetahuan yang luas. Belajarlah membaca secara efisien. Membaca yang efisien ialah membaca dengan cepat, dapat dimengerti dengan baik, serta tetap mengingat sebagian besar yang dibaca. Kemampuan ini akan diperoleh mahasiswa dengan berlatih secara teratur.
Petunjuk praktis dalam proses membaca buku :
  1. Bacalah title/ judul buku itu serta pengarangnya dan hafalkan.
  2. Bacalah tahun terbitnya, penerbitnya, cetakan yang keberapa?
  3. Bacalah kata pendahuluannya, sehingga anda akan mengetahui pokok-pokok pikiran pengarang, petunjuk-petunjuknya dalam mempelajari buku tersebut, dan sebagainya. 
  4. Bacalah daftar isinya sehingga akan memperoleh gambaran yang bulat akan isi buku ttersebut.
  5. Biasanya pada buku-buku yang tebal terdapat pula indeks. Pergunakanlah indeks ini setepat-tepatnya.

3.Bagaimana Cara Mahasiswa Belajar?
Bahan kuliah yang telah diperoleh harus dipelajari kembali dengan baik. Untuk belajar sendiri di rumah sebaiknya mahasiswa menyusun Rencana Kegiatan Belajar (RKB), kegunaan RKB adalah:
  1. agar ada waktu yang tersedia untuk belajar
  2. agar tersedia waktu untuk mereviu setiap matakuliah
  3. agar kita dapat memupuk disiplin belajar dan bekerja dengan baik
Dalam menyusun RKB perlu diingat bahwa yang dimaksud dengan belajar terdiri atas dua jenis kegiatan, yaitu:
  1. belajar untuk mengadakan persiapan kuliah yang akan datang
  2. mereviu (mempelajari kembali bahan yang sudah diajarkan)
Reviu akan lebih berhasil lagi jika kita mengadakan tiga macam reviu:
  1. menyediakan waktu ± 10 menit setiap hari untuk mereviu satu matakuliah
  2. menyediakan waktu untuk mengadakan reviu mingguan, yaitu mempelajari kembali bahan-bahan yang dipelajari selama satu minggu
  3. reviu dalam rangka menghadapi ujian (jika no 1 dan 2 dilaksanakan dengan ketat, no 3 lebih mudah dilaksanakan)
Dengan menyusun RKB, kita akan menetapkan dan menyediakan waktu yang khusus untuk belajar dan untuk mereviu pelajaran. RKB juga mendisiplinkan kita dalam kegiatan belajar. Dalam penyusunan RKB, mula-mula kita mencatat semua kegiatan yang biasa kita lakukan di luar jam kuliah, kemudian dihitung waktu yang tersedia untuk belajar. Waktu yang tersedia inilah yang dibagi-bagi untuk keperluan belajar, kegiatan pribadi, kegiatan masyarakat, olahraga, juga sediakan waktu yang cukup untuk beristirahat.

Belajar kelompok hendaklah dilakukan setelah mahasiswa belajar sendiri-sendiri, dan telah memperoleh gambaran yang agak jelas tentang bahan kuliahnya. Belajar kelompok akan berguna sekali untuk menguji hasil pemikiran kita, melengkapi kekurangan-kekurangan kita, membetulkan pengertian-pengertian yang keliru dan melatih kemampuan kita untuk mengekspresikan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Beberapa nasihat untuk belajar kelompok :
  1. Kelompok jangan terlalu besar, 3 sampai 5 orang (terdiri dari putera dan puteri)
  2. Rencanakan pertemuan kelompok secara teratur dan tertib
  3. Sebelum kelompok bertemu, hendaknya masing-masing anggota telah belajar secara individual
  4. Diskusi jangan berkepanjangan, tetapi dibatasi waktunya
  5. Pokok-pokok pembicaraan hendaknya ditetapkan lebih dahulu, agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan
  6. Ketua kelompok harus mampu membagi tugas dan mengatur jalannya diskusi
  7. Setiap anggota membuat catatan-catatan sesuai dengan kebutuhannya

4. Bagaimana Cara Menggunakan Perpustakaan?
Perpustakaan biasa dikatakan jantungnya Perguruan Tinggi. Dari sebutan ini nampak jelas betapa besar peranan perpustakaan bagi suatu Perguruan Tinggi. Apabila mahasiswa bermaksud ingin belajar sungguh-sungguh, maka di Perpustakaanlah tempatnya. Pergunakanlah perpustakaan yang ada dengan semaksimal mungkin. Pelajarilah peraturan-peraturan dan petunjuk-petunjuk yang ada di perpustakaan, sehingga anda mampu mencari dan menggunakan buku-buku yang diperlukan.

5. Bagaimana Cara Menghadapi Ujian?
Masa ujian biasanya oleh mahasiswa dianggap sebagai masa penderitaan. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi apabila para mahasiswa memiliki sikap yang tepat dan persiapan yang matang terhadap ujian.


a. Sikap Terhadap Ujian
Evaluasi adalah suatu hal yang lumrah di dalam proses belajar. Ujian sebenarnya bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan yang telah dimiliki para mahasiswa. Dengan pengetahuan ini dapat diketahui pula sejauhmana tujuan yang diharapkan dalam suatu matakuliah telah tercapai.
b. Persiapan Menghadapi Ujian
Persiapan menghadapi ujian hendaknya dilakukan pada saat pertama kali seorang mahasiswa mengikuti kuliah. Catatlah perkuliahan baik-baik, buat ringkasannya, pelajari secara teratur, diskusikan dengan teman dan bacalah buku-buku di perpustakaan.

F. Penutup

Demikianlah uraian mengenai cara belajar di Perguruan Tinggi, mudah-mudahan bermanfaat bagi mahasiswa dan calon mahasiswa. Kunci yang paling utama dari semua ini adalah sebagai seorang mahasiswa anda harus memiliki sikap rohani, mau bekerja keras, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, ikhlas dalam menjalankan semua pekerjaan dan disiplin.  

Daftar Pustaka

E.P. Hutabarat. Cara Belajar. PT BPK Gunung Mulia. Jakarta. 243 hal.

Samidjo, Sri Mardiani. Bimbingan Belajar. Armico. Bandung. 214 hal.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta. 195 hal

Suwadji,L. Belajar di Peguruan Tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar